Laa Ilaaha Illallaah
Muhammad Rasulullah
Dua Kalimah Syahadah
adalah dasar sah dan diterimanya semua amal. Kalimat ini memiliki makna,
syarat-syarat dan rukun-rukun yang kaum Muslimin harus ketahui, yakini,
mengimani dan mengamalkan.
Makna kalimat لا اله الا الله
Makna kalimah لا اله الا الله adalah:
“Tiada yang berhak
disembah kecuali Allah”.
Syarat-Syarat Kalimat لا اله الا الله
1) Mengetahui erti
kalimat لا اله الا الله
Allah S.W.T berfirman:
(٨٦)إِلَّا مَن شَہِدَ بِٱلۡحَقِّ وَهُمۡ يَعۡلَمُونَ…
“…Melainkan mereka yang mengakui kebenaran, sedang mereka orang-orang
yang mengetahui”. ( Az-Zukhruf : 86 )
2) Yakin serta benar-benar memahami kalimat Laa Illaaha Illallaah
tanpa ada keraguan dan kebimbangan sedikit pun.
Allah S.W.T berfirman:
إِنَّمَا ٱلۡمُؤۡمِنُونَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ
بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ ثُمَّ لَمۡ يَرۡتَابُواْ وَجَـٰهَدُواْ بِأَمۡوَٲلِهِمۡ وَأَنفُسِهِمۡ
فِى سَبِيلِ ٱللَّهِۚ
(١٥)وَأَنفُسِهِمۡ
فِى سَبِيلِ ٱللَّهِۚ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ هُمُ ٱلصَّـٰدِقُونَ
“Sesungguhnya
orang-orang yang beriman kepada Allah dan RasulNya kemudian mereka tidak ragu
dan berjuang di jalan Allahdengan harta dan dirinya, merekalah orang-orang yang
benar”. ( Al-Hujuraat : 15 )
3) Memurnikan amal perbuatan dari segala kotoran-kotoran syirik dan
mengikhlaskan segala macam ibadah hanya kepada Allah.
Allah S.W.T
berfirman:
(٥)…وَمَآ أُمِرُوٓاْ
إِلَّا لِيَعۡبُدُواْ ٱللَّهَ مُخۡلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ
“Padahal mereka
tidak disuruh kecuali supaya beribadah hanya kepada Allah dengan memurnikan
ketaatan kepadaNya…” ( Al-Bayyinah : 5 )
4) Jujur, iaitu mengucap kalimat ini dengan disertai pembenaran oleh
hatinya. Barangsiapa lisannya mengucapkan namun hatinya mendustakan, maka ia
adalah munafiq lagi pendusta.
Allah S.W.T
berfirman:
يُخَـٰدِعُونَ ٱللَّهَ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ (٨)وَمِنَ ٱلنَّاسِ
مَن يَقُولُ ءَامَنَّا بِٱللَّهِ وَبِٱلۡيَوۡمِ ٱلۡأَخِرِ وَمَا هُم بِمُؤۡمِنِينَ
(٩)وَمَا يَخۡدَعُونَ
إِلَّآ أَنفُسَهُمۡ وَمَا يَشۡعُرُونَ
“Dan di
antara manusia ada yang mengatakan: ‘ Kami beriman kepada Allah dan hari
kemudian,’ padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman.
Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka
hanyalah menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sedar”. ( Al-Baqarah : 8-9
)
5) Cinta, iaitu mencintai kalimat tauhid ini, mencintai isinya dan
mencintai apa-apa yang ditunjukkan atasnya.
Allah S.W.T
berfirman:
(٣١) قُلۡ إِن كُنتُمۡ تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِى يُحۡبِبۡكُمُ ٱللَّهُ وَيَغۡفِرۡ
لَكُمۡ ذُنُوبَكُمۡۗ وَٱللَّهُ غَفُورٌ۬ رَّحِيمٌ۬
“Katakanlah:
Jika kalian mencintai Allah, maka ikutilah aku, nescaya Allah mencintai kalian
dan mengampuni dosa-dosa kalian. Dan sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang”. ( Ali ‘Imran : 31 )
6) Tunduk dan Patuh, iaitu hanya beribadah kepada Allah, mengamalkan
syariat-syariatNya, beriman denganNya dan yakin bahawa hal itu benar.
Allah S.W.T
berfirman:
(٥٤) وَأَنِيبُوٓاْ إِلَىٰ رَبِّكُمۡ وَأَسۡلِمُواْ لَهُ ۥ مِن قَبۡلِ أَن يَأۡتِيَكُمُ
ٱلۡعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنصَرُونَ
“Dan
kembalilah kamu kepada Rabbmu, dan berserah dirilah kepadaNya sebelum datang
azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong lagi”. ( Az-Zumar : 54 )
7) Menerima kandungan dan konsekuensi dari kalimat syahadat ini. Menyembah
Allah semata dan meninggalkan ‘ibadah’ selain dariNya.
Allah S.W.T
berfirman:
وَيَقُولُونَ أَٮِٕنَّا لَتَارِكُوٓاْ ءَالِهَتِنَا لِشَاعِرٍ۬ (٣٥) إِنَّہُمۡ كَانُوٓاْ إِذَا قِيلَ لَهُمۡ لَآ إِلَـٰهَ إِلَّا ٱللَّهُ يَسۡتَكۡبِرُونَ
(٣٦) مَّجۡنُونِۭ
“Sesungguhnya mereka dahulu apabila dikatakan kepada mereka: ‘Laa ilaaha
illallaah’ mereka menyombongkan diri, dan mereka berkata: Apakah sesungguhnya
kami harus meninggalkan sembahan-sembahan kami kerana seorang penyair gila?” (
Ash-Shaaffaat : 35-36 )
Rukun
Kalimah لا اله الا الله
1) Mengingkari ( menafikan ) semua yang disembah melainkan Allah S.W.T.
2) Menetapkan ibadah hanya kepada Allah S.W.T sahaja.
Makna
Kalimat محمد رسول الله ( Muhammad Rasulullah )
1) Mentaati apa yang Rasulullah S.A.W perintahkan.
Muslim dan Muslimah diperintahkan untuk taat kepada
Rasulullah S.A.W kerana ia antara sebab seseorang masuk Syurga.
Allah S.W.T berfirman:
تِلۡكَ حُدُودُ ٱللَّهِۚ وَمَن يُطِعِ ٱللَّهَ
وَرَسُولَهُ ۥ يُدۡخِلۡهُ جَنَّـٰتٍ۬ تَجۡرِى مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَـٰرُ خَـٰلِدِينَ
فِيهَاۚ وَذَٲلِكَ ٱلۡفَوۡزُ
(١٣) ٱلۡعَظِيمُ
“Itu adalah ketentuan-ketentuan dari Allah dan RasulNya, nescaya Allah
memasukkannya ke dalam Syurga yang mengalir di dalamnya sungai-sungai, sedang
mereka kekal di dalamnya dan itulah kemenangan yang besar”. ( An-Nisaa’ : 13 )
2) Membenarkan apa yang Rasulullah S.A.W sampaikan.
Allah S.W.T berfirman:
(٤) إِنۡ هُوَ إِلَّا
وَحۡىٌ۬ يُوحَىٰ (٣) وَمَا يَنطِقُ عَنِ ٱلۡهَوَىٰٓ
“Dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemahuan hawa nafsunya.
Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan kepadanya”. ( An-Najm :
3-4 )
3) Menahan diri dari apa yang dilarang dan dicegah Rasulullah S.A.W.
(٧) وَمَآ ءَاتَٮٰكُمُ
ٱلرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَہَٮٰكُمۡ عَنۡهُ فَٱنتَهُواْۚ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَۖ
إِنَّ ٱللَّهَ شَدِيدُ ٱلۡعِقَابِ…
“…Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya
bagimu maka tinggalkanlah; dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah
sangat keras hukumanNya”. ( Al-Hasyr : 7 )
4) Beribadah sesuai dengan apa yang Rasulullah S.A.W syariatkan, atau
dengan kata lain ittiba’ kepada Rasulullah S.A.W.
Ittiba’ kepada Rasulullah S.A.W hukumnya adalah Wajib,
dan ittiba’ menunjukkan kecintaan seorang hamba kepada Allah S.W.T.
Allah S.W.T berfirman:
(٣١) قُلۡ إِن كُنتُمۡ
تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِى يُحۡبِبۡكُمُ ٱللَّهُ وَيَغۡفِرۡ لَكُمۡ ذُنُوبَكُمۡۗ
وَٱللَّهُ غَفُورٌ۬ رَّحِيمٌ۬
“Katakanlah: Jika kalian mencintai Allah, maka ikutilah aku, nescaya
Allah mencintai kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian. Dan sesungguhnya Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. ( Ali ‘Imran : 31 )
Demikian
serba sedikit perkongsian tentang 2 Kalimah Syahadah. Semoga bermanfaat.
InsyaAllah :)
No comments:
Post a Comment